BAB I
PEMBAHASAN
- RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM
Sistem
ekonomi adalah satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan keputusan yang
mengimplementasikan keputusan terhadap produksi, distribusi dan konsumsi dalam
suatu daerah atau wilayah. Terdapat banyak faktor yang membentuk suatu sistem ekonomi
seperti ideologi, nilai-nilai yang dianut, kebudayaan, sistem politik, keadaan
alam, sejarah dan lain-lain. Ekonomi islam dapat sebagai suatu bangunan yang
memiliki struktur dan landasan, tiang dan atap. Sedangkan menurut Muhammad
Abdul Manan dalam “ Islamic Economics: Theory and Practice”
mendefinisikan Islamic economic is a social science which studies the
economics problems of a people imbued with the values of Islam (ekonomi
Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi
rakyat yang diilhami oleh ekonomi Islam).[1]
Sistem
ekonomi dapat diibaratkan sebagai sebuah bangunan yang terdiri dari fondasi,
tiang dan atap. Fondasi atau teori dasar ekonomi Islam terdiri dari:
- Tauhid
- Adil
- Nubuwwah
- Khilafah
- Ma’ad
Setelah
kita mengetahui landasannya kini masalah tiangnya, untuk tiang perekonomian
islam terdiri dari tiga, yaitu:
- Konsep kepemilikan
- Kebebasan beraktifitas yang terbatas
- Takaful dan jaminan sosialDan yang terakhir dari suatu bangunan adalah atapnya. Atap ekonomi Islam adalah akhlak yang menjadi perilaku Islami dalam perekonomian.
- Karakteristik Ekonomi Islam
- Harta kepunyaan Allah dan manusia adalah khalifah atas harta
- Ekonomi terikat dengan akidah, syari’ah ( hukum) dan moral
- Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan
- Kebebasan individu dijamin dalam islam
- Negara diberi wewenang turut campur dalam islam
- Bimbingan konsumsi
- Petunjuk investasi
B. KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI
MAKRO
Keseimbangan
pasar adalah suatu keadaan ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah
barang yang ditawarkan pada harga tertentu. Ketika harga mencapai kesimbangan,
jumlah barang yang ingin dibeli konsumen sama dengan jumlah barang yang ingin
diproduksi atau dijual produsen.
Menurut
Boediono ( 1994:5- 15), dalam ekonomi makro terdapat empat pasar yang saling
berhubungan. Empat pasar tersebut adalah:
1).
Pasar barang
2).
Pasar uang
3).
Pasar tenaga kerja
4).
Pasar luar negeri
Sejalan
dengan pengertian pasar dalam ekonomi mikro, maka masing- masing pasar dalam
eknomi makro juga merupakan pertemuan antara permintaan (demand) dan
penawaran (supply). Masing- masing pasar tersebut juga akan memepelajari
dua aspek utama pasar, apa yang terjadi dengan harga dan kuantitas
yang ditransaksikan. Secara grafis masing- masing pasar di atas dapat
digambarkan sebagai berikut:
- Pasar BarangDi pasar barang, permintaan total masyarakat akan barang- barang dan jasa- jasa bertemu dengan seluruh barang- barang dan jasa- jasa yang diproduksi dan ditawarkan oleh seluruh produsen yang ada di masyarakat dalam suatu periode. Dengan mempelajari pasar barang kita bisa mengetahui tinggi rendahnya tingkat inflasi, dan naik turunnya GDP.
- Pasar UangDi pasar uang, permintaan ( atau kebutuhan) masyarakat akan uang ( kartal dan giral) bertemu dengan jumlah uang ( kartal dan giral) yang beredar. Pertemuan antara permintaan dan penawaran uang akan menentukan harga uang, yang tidak lain adalah tingkat bunga.
- Pasar Tenaga KerjaDi pasar tenaga kerja, permintaan ( kebutuhan) total akan tenaga kerja dari sektor swasta dan pemerintah bertemu dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia pada waktu itu. Pertemuan permintaan dan penawaran tenaga kerja tersebut akan menentukan harga tenaga kerja, yaitu tingkat upah.
- Pasar Luar NegeriDi pasar luar negeri, permintaan dunia akan barang- barang ekspor dalam negeri bertemu dengan penawaran barang- barang tersebut yang dapat disediakan oleh para eksportir. Sebaliknya, permintaan barang- barang impor dalam negeri bertemu dengan penawaran barang- barang tersebut yang dapat ditawarkan pihak luar negeri. Pertemuan antara permintaan barang- barang ekspor dan penawaran barang- barang tersebut menetukan harga rata- rata ekspor. Harga rata- rata ekspor dikalikan volume ekspor memberikan penerimaan devisa dari ekspor. Pertemuan antara permintaan impor dan penawarn barang-barang tersebut dari luar negeri menetukan harga rata- rata impor. Harga rata- rata impor dikalikan dengan volume impor memberikan pengeluaran devisa untuk impor. Penerimaan devisa dikurangi pengeluaran devisa disebut neraca perdagangan. Harga rata- rata ekspor dibagi dengan harga rata- rata impor disebut “dasar penukaran luar negeri” ( terms of trade).
Keseimbangan
di pasar barang (kurva IS)
Keseimbangan
dipasar barang atau jasa merupakan keseimbangan disektor riil yaitu keseimbangan
antara Aggrrerate Supply (AS) dan Aggregate Demand (AD). Indikator
keseimbangannya ditandai denga tingkat tabungan (saving) yang mewakili sisi AS
sama dengan investasi yang mewakili sisi AD. Keseimbangan sektor riil atau
pasar barang dan jasa dikaitkan dengan nilai investment= saving (I= S). Keseimbangan
tersebut secara grafis dinyatakan dengan kurva IS.
- Faktor yang mempengaruhi kurva IS
- Perubahan angka pengganda
- Kepercayaan masyarakat dan pengusaha terhadap perekonomian
- Pengaruh Marginal Propencity Investment (MPI)
Keseimbangan
di pasar uang (Kurva LM)
Keseimbangan pasar uang
merupakan kesimbangan antara permintaan uang (liquidity preference,
disingkat L) dan penawaran uang (money supply, disingkat Ms).
Keseimbangan pasar uang dan pasar modal dikaitkan dengan nilai money demand=
money supply (L=Ms). Secara grafis, keseimbangan pasar uang dan modal
dinyatakan dengan kurva LM.
Dengan
demikian,fungsi supply uang atau jumlah uang yang beredar dapat dinyatakan:
Ms
= M1 + near money
Keterangan:
Ms:
money supply ( besar Ms ditetapkan pemerintah dan dianggap tetap untuk jangka
waktu tertentu atau bersifat eksogen)
M1:
jumlah uang yang beredar dalam arti sempit
Near
money: aktiva yang dapat dijual dengan mudah
- Faktor yang mempengaruhi kurva LM
- Jumlah uang yang beredar
- Jumlah uang yang diminta umtuk spekulasi
- Kepekaan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga- jaga terhadap pendapatan
- Kepekaan permintaan uang untuk spekulasi terhadap suku bunga
BAB
II
PENUTUP
KESIMPULAN
- Rancang Bangun Sistem Ekonomi IslamDalam ekonomi Islam, untuk mewujudkan sebuah bagunan ekonomi yang bersifat abstrak diperlukan sumber yang pasti yaitu ajaran Islam yang bersumber dari Al- Quran dan As- Sunnah serta tradisi pemikiran yang telah dikembangkan oleh para ulama, filsuf dan tindakan-tindakan para pemimpin Islam, seperti para sahabat dan pemimpin-pemimpin berikutnya yang dicatat dalam sejarah perkembangan perekonomian.Dalam prakteknya, pengetahuan mengenai ekonomi Islam lebih didasarkan pada kajian para pemikir ulama, yang lebih banyak menghasilkan kajian ekonomi fiqh yang mennghasilkan ekonomi hukum ( legal economics) yang menjadi fondasi ekonomi syari’ah.
- Keseimbangan Pasar Dalam Ekonomi MakroDengan sedikit paparan dan pejelasan tentang keseimbangan pasar diatas, maka kita ketahui bahwa keseimbangan pasar akan terjadi apabila komponen- komponen yang dapat mempengaruhi itu semua berjalan dengan baik.KRITIK DAN SARANTugas ini mungkin belum memenuhi kriteria yang diharapkan. Karena itu, penulis masih membutuhkan kritik dan saran dari dosen pengampu agar bisa lebih baik lagi di tugas berikutnya. Dan terima kasih untuk semua pihak yang sudah terlibat.
[1] Ika,Yunia, Fauziah., dan Abdul,
Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al- Syari’ah
( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), hlm, 6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar