Senin, 16 Januari 2017

RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM


BAB I
PEMBAHASAN
  1. RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM
Sistem ekonomi adalah satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan keputusan yang mengimplementasikan keputusan terhadap produksi, distribusi dan konsumsi dalam suatu daerah atau wilayah. Terdapat banyak faktor yang membentuk suatu sistem ekonomi seperti ideologi, nilai-nilai yang dianut, kebudayaan, sistem politik, keadaan alam, sejarah dan lain-lain. Ekonomi islam dapat sebagai suatu bangunan yang memiliki struktur dan landasan, tiang dan atap. Sedangkan menurut Muhammad Abdul Manan dalam “ Islamic Economics: Theory and Practice” mendefinisikan Islamic economic is a social science which studies the economics problems of a people imbued with the values of Islam (ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh ekonomi Islam).[1]
Sistem ekonomi dapat diibaratkan sebagai sebuah bangunan yang terdiri dari fondasi, tiang dan atap. Fondasi atau teori dasar ekonomi Islam terdiri dari:
  1. Tauhid
  2. Adil
  3. Nubuwwah
  4. Khilafah
  5. Ma’ad
Setelah kita mengetahui landasannya kini masalah tiangnya, untuk tiang perekonomian islam terdiri dari tiga, yaitu:
  1. Konsep kepemilikan
  2. Kebebasan beraktifitas yang terbatas
  3. Takaful dan jaminan sosial
    Dan yang terakhir dari suatu bangunan adalah atapnya. Atap ekonomi Islam adalah akhlak yang menjadi perilaku Islami dalam perekonomian.
     
  • Karakteristik Ekonomi Islam
  1. Harta kepunyaan Allah dan manusia adalah khalifah atas harta
  2. Ekonomi terikat dengan akidah, syari’ah ( hukum) dan moral
  3. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan
  4. Kebebasan individu dijamin dalam islam
  5. Negara diberi wewenang turut campur dalam islam
  6. Bimbingan konsumsi
  7. Petunjuk investasi
     B. KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO
Keseimbangan pasar adalah suatu keadaan ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada harga tertentu. Ketika harga mencapai kesimbangan, jumlah barang yang ingin dibeli konsumen sama dengan jumlah barang yang ingin diproduksi atau dijual produsen.
Menurut Boediono ( 1994:5- 15), dalam ekonomi makro terdapat empat pasar yang saling berhubungan. Empat pasar tersebut adalah:
1). Pasar barang
2). Pasar uang
3). Pasar tenaga kerja
4). Pasar luar negeri
Sejalan dengan pengertian pasar dalam ekonomi mikro, maka masing- masing pasar dalam eknomi makro juga merupakan pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Masing- masing pasar tersebut juga akan memepelajari dua aspek utama pasar, apa yang terjadi dengan harga dan kuantitas yang ditransaksikan. Secara grafis masing- masing pasar di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
  1. Pasar Barang
    Di pasar barang, permintaan total masyarakat akan barang- barang dan jasa- jasa  bertemu dengan seluruh barang- barang dan jasa- jasa yang diproduksi dan ditawarkan oleh seluruh produsen yang ada di masyarakat dalam suatu periode. Dengan mempelajari pasar barang kita bisa mengetahui tinggi rendahnya tingkat inflasi, dan naik turunnya GDP.
  2. Pasar Uang
    Di pasar uang, permintaan ( atau kebutuhan) masyarakat akan uang ( kartal dan giral) bertemu dengan jumlah uang ( kartal dan giral) yang beredar. Pertemuan antara permintaan dan penawaran uang akan menentukan harga uang, yang tidak lain adalah tingkat bunga.
  3. Pasar Tenaga Kerja
    Di pasar tenaga kerja, permintaan ( kebutuhan) total akan tenaga kerja dari sektor swasta dan pemerintah bertemu dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia pada waktu itu. Pertemuan permintaan dan penawaran tenaga kerja tersebut akan menentukan harga tenaga kerja, yaitu tingkat upah.
  4. Pasar Luar Negeri
    Di pasar luar negeri, permintaan dunia akan barang- barang ekspor dalam negeri bertemu dengan penawaran barang- barang tersebut yang dapat disediakan oleh para eksportir. Sebaliknya, permintaan barang- barang impor dalam negeri bertemu dengan penawaran barang- barang tersebut yang dapat ditawarkan pihak luar negeri. Pertemuan antara permintaan barang- barang ekspor dan penawaran barang- barang tersebut menetukan harga rata- rata ekspor. Harga rata- rata ekspor dikalikan volume ekspor memberikan penerimaan devisa dari ekspor. Pertemuan antara permintaan impor dan penawarn barang-barang tersebut dari luar negeri menetukan harga rata- rata impor. Harga rata- rata impor dikalikan dengan volume impor memberikan pengeluaran devisa untuk impor. Penerimaan devisa dikurangi pengeluaran devisa disebut neraca perdagangan. Harga rata- rata ekspor dibagi dengan harga rata- rata impor disebut “dasar penukaran luar negeri” ( terms of trade).
Keseimbangan di pasar barang (kurva IS)
Keseimbangan dipasar barang atau jasa merupakan keseimbangan disektor riil yaitu keseimbangan antara Aggrrerate Supply (AS) dan Aggregate Demand (AD). Indikator keseimbangannya ditandai denga tingkat tabungan (saving) yang mewakili sisi AS sama dengan investasi yang mewakili sisi AD. Keseimbangan sektor riil atau pasar barang dan jasa dikaitkan dengan nilai investment= saving (I= S). Keseimbangan tersebut secara grafis dinyatakan dengan kurva IS.
 
  • Faktor yang mempengaruhi kurva IS
  1. Perubahan angka pengganda
  2. Kepercayaan masyarakat dan pengusaha terhadap perekonomian
  3. Pengaruh Marginal Propencity Investment (MPI)
Keseimbangan di pasar uang (Kurva LM)
                     Keseimbangan pasar uang merupakan kesimbangan antara permintaan uang (liquidity preference, disingkat L) dan penawaran uang (money supply, disingkat Ms). Keseimbangan pasar uang dan pasar modal dikaitkan dengan nilai money demand= money supply (L=Ms). Secara grafis, keseimbangan pasar uang dan modal dinyatakan dengan kurva LM.
Dengan demikian,fungsi supply uang atau jumlah uang yang beredar dapat dinyatakan:
Ms = M1 + near money
Keterangan:
Ms: money supply ( besar Ms ditetapkan pemerintah dan dianggap tetap untuk jangka waktu tertentu atau bersifat eksogen)
M1: jumlah uang yang beredar dalam arti sempit
Near money: aktiva yang dapat dijual dengan mudah
  • Faktor yang mempengaruhi kurva LM
  1. Jumlah uang yang beredar
  2. Jumlah uang yang diminta umtuk spekulasi
  3. Kepekaan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga- jaga terhadap pendapatan
  4. Kepekaan permintaan uang untuk spekulasi terhadap suku bunga
 
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
  1. Rancang Bangun Sistem Ekonomi Islam
    Dalam ekonomi Islam, untuk mewujudkan sebuah bagunan ekonomi yang bersifat abstrak diperlukan sumber yang pasti yaitu ajaran Islam yang bersumber dari Al- Quran dan As- Sunnah serta tradisi pemikiran yang telah dikembangkan oleh para ulama, filsuf dan tindakan-tindakan para pemimpin Islam, seperti para sahabat dan pemimpin-pemimpin berikutnya yang dicatat dalam sejarah perkembangan perekonomian.
    Dalam prakteknya, pengetahuan mengenai ekonomi Islam lebih didasarkan pada kajian para pemikir ulama, yang lebih banyak menghasilkan kajian ekonomi fiqh yang mennghasilkan ekonomi hukum ( legal economics) yang menjadi fondasi ekonomi syari’ah.
     
  2. Keseimbangan Pasar Dalam Ekonomi Makro
    Dengan sedikit paparan dan pejelasan tentang keseimbangan pasar diatas, maka kita ketahui bahwa keseimbangan pasar akan terjadi apabila komponen- komponen yang dapat mempengaruhi itu semua berjalan dengan baik.
     
    KRITIK DAN SARAN
    Tugas ini mungkin belum memenuhi kriteria yang diharapkan. Karena itu, penulis masih membutuhkan kritik dan saran dari dosen pengampu agar bisa lebih baik lagi di tugas berikutnya. Dan terima kasih untuk semua pihak yang sudah terlibat.
     


[1] Ika,Yunia, Fauziah., dan Abdul, Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al- Syari’ah ( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), hlm, 6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar